Skip to main content

Fathu Makkah adalah Yaumul Marhamah



Sejarah mencatatkan keberhasilan dakwah Nabiyallah Muhammad Saw selama 23 tahun, yang terbagi menjadi dua tahap dan dua tempat. Satu tahap pra-hijrah 10 tahun di Makkah Al Mukaromah dan tahap berikutnya pasca hijrah 13 tahun di Madinah Al Munawwarah.

Kita tidak akan membahas betapa jatuh bangun Rasulullah Saw berdakwah kepada umatnya pada zaman Jahiliah itu. Sebab dari sisi demikian, sudah banyak yang mengabadikan perlakuan tidak bermoral kaum 'haters Nabi' kepada Al Mustafa Saw.

Melainkan di kesempatan bulan kasih sayang yang merupakan warisan dari budaya Eropa ini, bulan Februari yang sering dikenal dengan 'Valentine Day', kita akan menunjukkan betapa Nabi kita Muhammad Saw adalah Nabi yang paling penuh kasih sayang kepada umatnya bahkan kepada alam semesta.

Kita akan tunjukkan dalam peristiwa besar puncak Sejarah Peradaban Islam telah terjadi apa yang disebut sebagai penaklukan kota Mekkah (Fathu Makkah). Grand Momentum ini terjadi pada bulan Ramadhan tahun ke-8 kalender Hijriah atau 11 Januari tahun 630 dalam kalender Masehi.

Awal mula terjadinya Fathu Makkah itu karena Kaum Kafir Quraisy telah mengkhianati perjanjian damai Hudaibiyah dengan kaum muslimin. Yaitu perjanjian gencatan senjata selama 10 tahun tidak boleh ada peperangan.

Ada dua suku yang sering bertikai satu sama lain. Yakni Bani Khuza'ah dan Bani Bakr. Ketika ada dakwah Islam menyeru kepada mereka, salah satu diantara mereka mau beriman dan yang lainnya tidak.

Akhirnya Bani Khuza'ah mau mengikuti seruan Nabi Muhammad Saw untuk memeluk Agama Islam. Sedangkan Bani Bakr tidak mau menerima dakwah Nabi Muhammad Saw. Walhasil Bani Khuza'ah bergabung dengan kaum muslimin, dan Bani Bakr menghimpun dengan kaum Kafir Quraisy.

Agar tidak terjadi peperangan diantara Kedua Kabilah tersebut, dan juga antara kaum muslimin dan kaum Kafir Quraisy, dibuatlah kesepakatan yang dinamakan dengan Perjanjian Damai Hudaibiyah.

Namun, sayang sekali Bani Bakr diam-diam ingin menyerang Bani Khuza'ah saat bermukim di dekat mata air. Sebagian dari kaum Kafir Quraisy membantu rencana penghianatan itu. Mereka membantu menyuplai senjata dan sebagian pasukan untuk menambah armada perang Bani Bakr.

Malam itu terjadi pertumpahan darah yang cukup banyak. Korban dari Bani Khuza'ah berkelimpangan. Mereka tidak berdaya menghadapi serangan mendadak Bani Bakr dan sekutunya dari sebagian kafir Quraisy. Sehingga Bani Khuza'ah terdesak sampai ke perbatasan kota Makkah.

Tidak ada persiapan khusus dari Bani Khuza'ah dan tidak ada senjata yang cukup pula yang bisa digunakan untuk membela diri mereka. Beruntungnya salah satu sahabat dari kabilah tersebut bernama Amir bin Salim bisa selamat, dan melaporkan peristiwa dzolim itu kepada Nabi.

Pasca terjadinya tragedi berdarah itu, Abu Sufyan menyadari kekeliruan dari sebagian kaum Quraisy Makkah yang melakukan penyerangan tanpa sepengetahuannya. Dia pun berang dengan penghianatan itu. Abu Sufyan segera datang menemui Nabi ke Madinah untuk memperbaiki kesepakatan yang telah kaumnya cederai sendiri.

Abu Sufyan tidak langsung bertemu dengan Nabi, dia sadar tidak ada yang bisa dijadikan perlindungan di Madinah kecuali putrinya Ummu Habibah, yang juga istri dari Nabi Muhammad Saw. Namun, putrinya juga tida begitu memperdulikannya. Akhirnya Abu Sufyan pulang tanpa hasil yang dimaksudkan.

Nabi segera merespon laporan Amir Bin Salim tentang penghianatan perjanjian damai Hudaibiyah itu. Nabi mengatakan bahwa Amir bin Salim dan sukunya akan segera mendapatkan pertolongan. Hujan lebat pun terjadi, Nabi mengatakan bahwa hujan tersebut akan membantu melindungi kaum Amir bin Salim.

Dari peristiwa inilah asbabun Nuzul Surat Al Bara'ah atau lebih dikenal surat At Taubah yang dalam Al Qur'an dimulai dengan tanpa Basmalah.

بَرَآءَةٞ مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦٓ إِلَى ٱلَّذِينَ عَٰهَدتُّم مِّنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ


"(Inilah pernyataan) pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya kepada orang-orang musyrik yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka)."

-Surat At-Taubah, Ayat 1-

فَسِيحُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ أَرۡبَعَةَ أَشۡهُرٖ وَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّكُمۡ غَيۡرُ مُعۡجِزِي ٱللَّهِ وَأَنَّ ٱللَّهَ مُخۡزِي ٱلۡكَٰفِرِينَ

"Maka berjalanlah kamu (kaum musyrikin) di bumi selama empat bulan dan ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah, dan sesungguhnya Allah menghinakan orang-orang kafir."

-Surat At-Taubah, Ayat 2

Nabi Muhammad Saw memberikan tenggang waktu 4 bulan, agar kaum Kafir Quraisy memperbaiki perjanjian damai itu. Setelah belum ada itikad baik, Nabi segera membentuk pasukan besar berjumlah kurang lebih 10.000 orang. Mereka semua berbondong-bondong menuju ke Mekkah.

Dilanjutkan dengan bagaimana respon kebijaksanaan Allah SWT kepada para pengingkar janji perdamaian Hudaibiyah kaum Kafir Quraisy itu.
وَأَذَٰنٞ مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦٓ إِلَى ٱلنَّاسِ يَوۡمَ ٱلۡحَجِّ ٱلۡأَكۡبَرِ أَنَّ ٱللَّهَ بَرِيٓءٞ مِّنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ وَرَسُولُهُۥۚ فَإِن تُبۡتُمۡ فَهُوَ خَيۡرٞ لَّكُمۡۖ وَإِن تَوَلَّيۡتُمۡ فَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّكُمۡ غَيۡرُ مُعۡجِزِي ٱللَّهِۗ وَبَشِّرِ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ


Dan satu maklumat (pemberitahuan) dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih,

-Surat At-Taubah, Ayat 3-

إِلَّا ٱلَّذِينَ عَٰهَدتُّم مِّنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ ثُمَّ لَمۡ يَنقُصُوكُمۡ شَيۡـٔٗا وَلَمۡ يُظَٰهِرُواْ عَلَيۡكُمۡ أَحَدٗا فَأَتِمُّوٓاْ إِلَيۡهِمۡ عَهۡدَهُمۡ إِلَىٰ مُدَّتِهِمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُتَّقِينَ

"kecuali orang-orang musyrik yang telah mengadakan perjanjian dengan kamu dan mereka sedikit pun tidak mengurangi (isi perjanjian) dan tidak (pula) mereka membantu seorang pun yang memusuhi kamu, maka terhadap mereka itu penuhilah janjinya sampai batas waktunya. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang bertakwa."

-Surat At-Taubah, Ayat 4-

فَإِذَا ٱنسَلَخَ ٱلۡأَشۡهُرُ ٱلۡحُرُمُ فَٱقۡتُلُواْ ٱلۡمُشۡرِكِينَ حَيۡثُ وَجَدتُّمُوهُمۡ وَخُذُوهُمۡ وَٱحۡصُرُوهُمۡ وَٱقۡعُدُواْ لَهُمۡ كُلَّ مَرۡصَدٖۚ فَإِن تَابُواْ وَأَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَوُاْ ٱلزَّكَوٰةَ فَخَلُّواْ سَبِيلَهُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٞ رَّحِيمٞ


"Apabila telah habis bulan-bulan haram, maka perangilah orang-orang musyrik di mana saja kamu temui, tangkaplah dan kepunglah mereka, dan awasilah di tempat pengintaian. Jika mereka bertobat dan melaksanakan shalat serta menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

-Surat At-Taubah, Ayat 5-

وَإِنۡ أَحَدٞ مِّنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ ٱسۡتَجَارَكَ فَأَجِرۡهُ حَتَّىٰ يَسۡمَعَ كَلَٰمَ ٱللَّهِ ثُمَّ أَبۡلِغۡهُ مَأۡمَنَهُۥۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ قَوۡمٞ لَّا يَعۡلَمُونَ


"Dan jika di antara kaum musyrikin ada yang meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah agar dia dapat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah dia ke tempat yang aman baginya. (Demikian) itu karena sesungguhnya mereka kaum yang tidak mengetahui."

-Surat At-Taubah, Ayat 6-

كَيۡفَ يَكُونُ لِلۡمُشۡرِكِينَ عَهۡدٌ عِندَ ٱللَّهِ وَعِندَ رَسُولِهِۦٓ إِلَّا ٱلَّذِينَ عَٰهَدتُّمۡ عِندَ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِۖ فَمَا ٱسۡتَقَٰمُواْ لَكُمۡ فَٱسۡتَقِيمُواْ لَهُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُتَّقِينَ

"BagaimanaBagaimana mungkin ada perjanjian (aman) di sisi Allah dan Rasul-Nya dengan orang-orang musyrik, kecuali dengan orang-orang yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) di dekat Masjidilharam (Hudaibiyah), maka selama mereka berlaku jujur terhadapmu, hendaklah kamu berlaku jujur (pula) terhadap mereka. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang bertakwa."

-Surat At-Taubah, Ayat 7-

Begitulah Allah SWT membimbing akhlak Nabi Muhammad Saw dan umat manusia dengan surat cinta-Nya.

Nabi kemudian menyerbu kota Mekkah dengan waktu yang tidak diketahui oleh kaum musyrikin Quraisy. Nabi melewati jalan yang tidak juga dikenali oleh Kaum Kafir Quraisy.

Pada saat itu kaum lawan tidak berdaya menghadapi tentara kaum muslimin. Mereka berjalan diliputi dengan kemuliaan dan kewibawaan tinggi dibawah Panji Rasulullah Saw. Serta naungan Islam yang rahmatan lil 'alamin.

Nabi begitu memasuki gerbang kota Mekkah langsung menyerukan pesan;

"Tidak ada pintu yang didobrak, tidak ada yang dijarah, tak ada yang dirampas, tak ada orang yang disiksa, semua dibalik pintu yang tertutup selamat, semua orang dalam rumah Abu Sufyan selamat."

Betapa pesan ini melegakan dada kaum musyrikin Quraisy Mekkah. Disaat mereka berpikir akan celaka, Nabi malah memberikan perlindungan dan keselamatan.

Diceritakan pada saat itu juga terjadi Hari Kasih Sayang (Yaumul Marhamah). Betapa Nabi Muhammad Saw sangat pemurah. Nabi membebaskan para tawanan perang dan memberikan kembali harta rampasan perang (ghanimah) kepada mereka. Begitulah kalau sudah mampu berakhlak dengan akhlak Allah SWT.

Dengan sikap Nabi demikian, timbullah protes dari beberapa sahabat yang keberatan dengan keputusan Nabi. Mengapa Nabi malah membebaskan musuh-musuh Allah SWT, bahkan diberikan harta ghanimah. Sedangan pasukan muslim tidak mendapatkan jatah dari ghanimah tersebut.

Nabi dengan singkat menjawab, "wahai kaum muslimin, kamu lebih memilih mana, cintaku pada kalian semua atau cinta kalian kepada dunia" Akhirnya mereka yang mendemo bisa diredam dengan kecintaan Nabi kepada umatnya.

Begitulah akhlak Nabi kita Muhammad Saw. Allah SWT sendiri sampai memuji Nabi dalam surat Al Qalam ayat 4;

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٖ

"Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur."

Nabi sendiri dalam haditsnya menyatakan bahwa " Aku telah diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia". (lihat Bihar al-Anwar, jilid 67 hal. 372 dan jilid 68 hal.  373)

Nabi tidak hanya berakhlak baik (Mahasin al-akhlak) lebih tinggi lagi yakni akhlak yang mulia (Makarim al-akhlak). Sebab berbeda level antara baik dan paling baik. Akhlak yang mulia sesungguhnya dianggap lebih maju dibandingkan dengan akhlak yang baik.

Sebagai contoh, memberi sedekah kepada orang lain adalah akhlak yang baik, namun memberikan sedekah pada orang yang jahat sama anda, itulah yang merupakan akhlak yang mulia. Menengok orang yang sedang sakit adalah akhlak yang baik, namun menengok orang sakit yang telah menolak dan menganiaya anda merupakan akhlak yang mulia.

Seperti itulah semestinya kita beragama. Lebih-lebih agama Islam. Ajarannya penuh dengan kasih sayang dan cinta kasih pada sesama manusia, bahkan seluruh alam semesta pada posisi kita sebagai khalifah fil 'ardh yakni pemimpin di muka bumi. Sebagai pemimpin tentunya harus bisa mengayomi, memelihara, serta merawat apapun dan siapapun di jagat raya ini.

Mungkin sebagian orang lupa, bahwa agama itu sejatinya diciptakan untuk kehidupan di dunia. Akherat hanyalah persoalan reward and punishment. Hanya masalah balasan dan hukuman. Agama diperlukan agar manusia bisa berbuat baik dan benar, bukan berbuat onar.

Saya tertarik dengan quote pendek dari Sam Ratulangi, pahlawan nasional dari Tanah Minahasa "Manusia hidup untuk menghidupkan manusia lain." Menurut saya senada dengan "Khoirunnas 'anfa 'uhum linnaas" Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain."

Saya ucapkan selamat menikmati hidup dengan penuh cinta.





Comments

Popular posts from this blog

Socrates Bapak Filsafat Dunia

Qana'ah Ala Socrates Suatu hari Socrates [1] berjalan-jalan ke pasar. Ya, beliau memang hobi keluar masuk pasar. Namun, tidak seperti orang kebanyakan. Sementara orang lain ke pasar untuk berbelanja mencari barang-barang yang dibutuhkan, tapi Socrates hanya melihat-lihat saja. Hampir setiap hari Socrates blusukan ke pasar. Setelah puas keliling menyusuri lapak-lapak dan kios-kios di pasar tradisional, biasanya Socrates ngobrol dengan orang-orang membahas banyak hal. Socrates bertanya, kemudian lawan bicaranya menjawab. Lalu jawaban itu dipertanyakan kembali oleh Socrates begitu seterusnya.  Terkadang orang yang diajak bicara merasa mentok. Dari sinilah cara Socrates berfilsafat. metodenya ini kemudian dikenal dengan Dialektika. Yakni mengajak orang berpikir dengan cara berdialog. Pernah suatu ketika dia ditanya, “Wahai Socrates, kamu ngapain keliling pasar tapi tidak membeli apapun? Hanya lihat-lihat saja, kemudian pergi. Besoknya saya perhatikan begitu juga.” S...

Culture Shock Di Bali

  Pengalaman 2 Pekan di Bali Saya mau berbagi cerita selama di Bali dalam 2 pekan. Saya tinggal sementara di rumah mertua yang terletak di Kabupaten Jembrana, kota Negara, Lelateng.  Ada beberapa budaya yang menurut saya baru dan menarik untuk saya ceritakan sebagai pengalaman hidup. Yuk kita simak; 1. Banyak patung  Saat saya sampai di Bali, saya melihat arsitektur bangunan patung yang banyak. Ternyata patung itu digunakan umat Hindu untuk beribadah baik di tengah kota, perkantoran, sampai perumahan.  2. Aroma dupa  Yah, yang ini saya merasakan hawa mistis namun menenangkan. Aroma dupa itu memiliki ciri khas tersendiri. Kalau saya pribadi cukup menyukai kalau sekedar lewat. Tapi, kalau kelamaan juga kurang nyaman di hidung.  3. Orang ibadah di jalanan Saya ketika jalan dengan istri saya, ada orang ibadah di perempatan jalan. Saya sempat segan ingin lewat. Tapi, kata istri saya tidak apa-apa, lewat saja. Memang itu sudah biasa. Pernah juga lihat waktu Maghr...

IKIGAI: Rumus Hidup Bahagia Ala Orang Jepang

Ikigai : Rumus Jitu Dari Negeri Tirai Bambu Halo kawan-kawan, gue udah lama gak nulis di blog nih. Kangen juga gue gak ngepost di sini. Bukan karena gue males nulis. Yang paling urgen dari alasan gue kenapa gak sharing , karena laptop gue kesiram kopi pas gue lagi ngerjain sebuah proposal kegiatan untuk acara 17 Agustusan di kampung. Akhirnya laptop gue masuk “Bengkel” dan di opname kurang lebih sebulan. Katanya sih coba diperiksa Motherboad-nya .             Well , lalu gue tinggal ke Ibukota. Dan sekarang laptop gue udah siuman dan siap buat nulis hal-hal yang mudah-mudahan berfaedah lagi.             Sekarang gue mau   berbagi tentang Ikigai . Mungkin pembaca sebagian ada yang udah pernah dengar istilah itu. Dari namanya juga udah bisa ditebak kata itu berasal darimana? Yups, betul dari Jepang. Negara yang terkenal dengan Tirai Bambu atau Film Anime -nya....