Skip to main content

Mother Teresa : Penebar Cinta Kasih



Bunda Teresa : Penebar Cinta Kasih


Bunda Teresa lahir pada 26 Agustus 1910 di Skopie ibu kota Macedonia. Sejak kecil Bunda Teresa memang sudah didik oleh ibunya untuk terus beramal. Panggilan mengabdi pada Sang Pencipta sudah masuk dalam kesadaran jiwanya ketika usia 12 tahun. Kemudian beliau memutuskan menjadi seorang biarawati di salah satu gereja Negara Irlandia.

Pada tahun 1948 Bunda Teresa meninggalkan gereja untuk menjalani panggilan hatinya mengabdi demi kemanusiaan di kota Calcutta India, kota yang kumuh. Ia membangun Missionaris of Charity. Ia menyediakan rumah bagi orang-orang yang menderita penyakit kusta, panti asuhan, dan berbagai klinik kesehatan. Aktivitas baktinya tidak hanya berhenti di India. Ternyata beliau juga membuka rumah amal di New York, USA.

Bahkan tercatat Bunda Teresa telah melakukan 700 lebih misi amal di 130 negara. Berbagai penghargaan sempat ia torehkan semasa hidupnya, termasuk penghargaan nobel dunia pada tahun 1979, karena telah membantu kehidupan banyak umat manusia. Penentangan keras Bunda Teresa terhadap praktek Aborsi juga menjadi salah satu pertimbangannya. Menurut Bunda Teresa, Aborsi adalah pembunuhan oleh para Ibu. 

Sosok luar biasa yang bisa menjadi teladan manusia. Padahal penyakit kusta adalah penyakit menular dan berbahaya. Tetapi, dengan tangannya sendiri Bunda teresa begitu berani, tanpa khawatir atu takut sama sekali merawat orang-orang yang sedang sekarat di sana dengan hati yang tulus. Katanya Bunda Teresa, ketika ia merawat orang, ia seperti sedang merawat Isa Al-Masih. Dia melihat Isa Al-Masih pada setiap orang-orang di sana.

Kata-kata mutiara yang keluar dari lisan Bunda Teresa sangat menginspirasi banyak orang. Misalnya, “Don’t expect your friend to be a perfect person, but help your friend to become a perfect person. That’s true friendship” Maksudnya, jangan mengharapkan temanmu sebagai orang yang sempurna, tapi bantulah temanmu untuk menjadi orang yang sempurna. itulah persahabatan sejati.

If you judge people, you don’t have time to love them” Jadi, jika kamu menghakimi seseorang, kamu tidak punya waktu untuk mengasihi mereka. Artinya kita tidak boleh membenci atau menilai buruk orang lain. Hanya cinta dan kasih sayang yang seharusnya kita tunjukan pada orang lain. Kepada siapapun itu tanpa terkecuali. Lawan maupun kawan tidak peduli.

Bunda Teresa juga mengajarkan orang untuk selalu tersenyum. Sebab senyum adalah awal yang bagus untuk memulai melakukan kebaikan. Katanya, “Bagikan cinta dimanapun kamu berada. Jangan biarkan seseorang yang datang padamu pergi tanpa merasa bahagia.

Dalam kehidupan ini, kita tidak dapat selalu melakukan hal yang besar. Tetapi kita dapat melakukan banyak hal kecil dengan cinta yang besar.” Sungguh indah kata-katanya bukan? Bukan hanya indah tapi juga mengandung kebijaksanaan hidup yang luar biasa.

Paus Franciskus dalam upacara Misa di Vatikan juga menobatkan Bunda Teresa sebagai Santa. sebuah gelar bagi umat Katolik untuk orang-orang suci. Tepat 19 tahun pasca wafatnya Bunda Teresa di Calcutta India. Sebuah kehormatan besar menyandang gelar tersebut. 40 tahun sudah Bunda Teresa bekerja di bidang sosial. membantu orang-orang miskin, menderita penyakit, dan tunawisma.

Bunda Teresa meninggal pada 5 September 1997 di Calcutta pada usianya yang mencapai 87 tahun. Semoga bermanfaat dan salam kesadaran.

Comments

Popular posts from this blog

Socrates Bapak Filsafat Dunia

Qana'ah Ala Socrates Suatu hari Socrates [1] berjalan-jalan ke pasar. Ya, beliau memang hobi keluar masuk pasar. Namun, tidak seperti orang kebanyakan. Sementara orang lain ke pasar untuk berbelanja mencari barang-barang yang dibutuhkan, tapi Socrates hanya melihat-lihat saja. Hampir setiap hari Socrates blusukan ke pasar. Setelah puas keliling menyusuri lapak-lapak dan kios-kios di pasar tradisional, biasanya Socrates ngobrol dengan orang-orang membahas banyak hal. Socrates bertanya, kemudian lawan bicaranya menjawab. Lalu jawaban itu dipertanyakan kembali oleh Socrates begitu seterusnya.  Terkadang orang yang diajak bicara merasa mentok. Dari sinilah cara Socrates berfilsafat. metodenya ini kemudian dikenal dengan Dialektika. Yakni mengajak orang berpikir dengan cara berdialog. Pernah suatu ketika dia ditanya, “Wahai Socrates, kamu ngapain keliling pasar tapi tidak membeli apapun? Hanya lihat-lihat saja, kemudian pergi. Besoknya saya perhatikan begitu juga.” S...

Culture Shock Di Bali

  Pengalaman 2 Pekan di Bali Saya mau berbagi cerita selama di Bali dalam 2 pekan. Saya tinggal sementara di rumah mertua yang terletak di Kabupaten Jembrana, kota Negara, Lelateng.  Ada beberapa budaya yang menurut saya baru dan menarik untuk saya ceritakan sebagai pengalaman hidup. Yuk kita simak; 1. Banyak patung  Saat saya sampai di Bali, saya melihat arsitektur bangunan patung yang banyak. Ternyata patung itu digunakan umat Hindu untuk beribadah baik di tengah kota, perkantoran, sampai perumahan.  2. Aroma dupa  Yah, yang ini saya merasakan hawa mistis namun menenangkan. Aroma dupa itu memiliki ciri khas tersendiri. Kalau saya pribadi cukup menyukai kalau sekedar lewat. Tapi, kalau kelamaan juga kurang nyaman di hidung.  3. Orang ibadah di jalanan Saya ketika jalan dengan istri saya, ada orang ibadah di perempatan jalan. Saya sempat segan ingin lewat. Tapi, kata istri saya tidak apa-apa, lewat saja. Memang itu sudah biasa. Pernah juga lihat waktu Maghr...

IKIGAI: Rumus Hidup Bahagia Ala Orang Jepang

Ikigai : Rumus Jitu Dari Negeri Tirai Bambu Halo kawan-kawan, gue udah lama gak nulis di blog nih. Kangen juga gue gak ngepost di sini. Bukan karena gue males nulis. Yang paling urgen dari alasan gue kenapa gak sharing , karena laptop gue kesiram kopi pas gue lagi ngerjain sebuah proposal kegiatan untuk acara 17 Agustusan di kampung. Akhirnya laptop gue masuk “Bengkel” dan di opname kurang lebih sebulan. Katanya sih coba diperiksa Motherboad-nya .             Well , lalu gue tinggal ke Ibukota. Dan sekarang laptop gue udah siuman dan siap buat nulis hal-hal yang mudah-mudahan berfaedah lagi.             Sekarang gue mau   berbagi tentang Ikigai . Mungkin pembaca sebagian ada yang udah pernah dengar istilah itu. Dari namanya juga udah bisa ditebak kata itu berasal darimana? Yups, betul dari Jepang. Negara yang terkenal dengan Tirai Bambu atau Film Anime -nya....