Mengaji Bersama Semesta
Yayasan Darul Qur’an
Indonesia pada hari Rabu, 17 Juli 2019, mengadakan ‘Rihlah Qur;ani’ yang ke-16 bersama peserta training putri di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan.
Kegiatan ini bertajuk “Mengaji Bersama Semesta”.
Selama 1 bulan
setengah ke depan, dari mulai awal Juli 2019 sampai dengan pertengahan agustus
nanti, para peserta training akan
menjalani short course mempelajari tentang
Tajwid dan Tahsin Al-Qur’an serta beberapa keahlian lain seperti Character Building Qur’anic & Leadership
Training Qur’anic di Yayasan
Darul Qur’an Indonesia Pasar Minggu, Pejaten Barat. Plus mencoba menghafal
sebagian dari ayat-ayat Al-qur’an al-karim.
Dalam rangka tadabbur alam, para peserta training
diberikan kesempatan untuk merenungi ayat-ayat Qauniyah. Yakni tanda-tanda kekuasaan Allah SWT yang terwujud di
pentas alam semesta yang maha luas ini. Mereka melihat ayat-ayat Allah pada
tumbuh-tumbuhan dan hewan di sekeliling mereka.
Berdasarkan firman Allah SWT
dalam Surat Fussilat Ayat 53:
سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ ۗ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
Artinya:
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka
tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka
sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah
cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?”
Setelah sesi rihlah, para peserta diajak berdiskusi dibantu dengan ustadz dan ustadzah sebagai pendamping untuk mengambil hikmah dari apa yang telah mereka lihat di sekitar mereka.
Setelah sesi rihlah, para peserta diajak berdiskusi dibantu dengan ustadz dan ustadzah sebagai pendamping untuk mengambil hikmah dari apa yang telah mereka lihat di sekitar mereka.
Ada yang melihat gajah sehingga teringat surat Al-Fiil di dalam Qur’an yang mengisahkan
kesombongan pasukan Abrahah yang hendak menghancurkan Ka’bah Baitullah, namun dihentikkan oleh Allah SWT melalui
perantara burung Ababil.
Ada juga yang teringat dengan makna surat Al-Ghaasiyah ayat ke-17, ketika melihat
seekor unta:
أَفَلَا يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ
Arab-Latin: A fa lā yanẓurụna ilal-ibili kaifa khuliqat
Artinya :
“Maka
apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana ia diciptakan.”
Sebagian peserta dengan antusias menyebut nama-nama
hewan yang menjadi nama surat di dalam Al-Quran seperti surat An-Naml (semut),
An-Nahl (Lebah), Al-Fiil (gajah), dan surat al-ankbabut (laba-laba).
Alhamdulillah, selain ayat-ayat Qauliyah (yang Allah SWT firmankan
dalam Qur’an) Mereka kini juga mengenal
tanda-tanda kebesaran Allah SWT yang terhampar di jagat raya ini. Maha Kuasa
Allah atas segala sesuatu.
Setelah acara rihlah
selesai, penutupan dengan bahagia kita lantunkan nasyid dan bersholawat
kepada baginda Nabi agung Muhammad SAW beserta keluarganya yang suci.
Comments
Post a Comment