Skip to main content

Resume Filsafat Islam dan Tasawwuf

Seminar Nasional Filsafat Islam dan Tasawuf
PMIA UPM- ICAS JAKARTA
STFI SADRA JAKARTA
Kajian kitab    : Al Insan al Kamil karya Abdul karim Al jili
Pemateri          : Prof. Dr. Yunasril Ali, MA
Tanggal           : jumat, 3 januari 2014
                         Al insan al kamil ( manusia paripurna) lengkapnya al insan al kamil fii makrifat al awakhir wal awwa il manusia paripurna kajian tentang pengenalan terhadap yan g akhir dan yang awal. Karya ini terdiri atas dua bagian dan diterbitkan dalam satu judul terkandung 63 bab. Bagian pertama mengandung 41 bab dan bagian kedua ada 22 bab. Karya ini ditulis oleh Abdul karim al jili. Nama lengkapnya abdul karim Ibn Khalifah ibn ahmad ibn mahmud al jili. Ia mendapat gelar kehormatan syaikh dan kutub al diin( poros agama) suatu gelar tertinggi dalam hierarki sufi.
Motivasi penulisan
             Saya ingin memulai penelurusan motivasi dari judul yang mengandung pengenalan terhadap al awaakhir yaitu makhluk- makhluk tuhan berupa benda- benda fisikal yang muncul pada tataran akhir dalam prosese tajalli tuhan. Dan tuhan sendiri disebut al awwail dalam bentuk jamaknya. Ditulis dalam bentuk jamak untuk melukiskan tentang tuhan dan juga martabat- martabat yang ada dalam proses tajalinya.

Sumber dan tokoh yang mempengaruhi
             Muncul dan populernya al insan al kamil tidak terlepas dari suasana masyarakat dan lingkungan para guru dan bacaan penulisannya sendiri.

Karakteristik
Membaca judul al insan al kamil pastilah yang terbayang dalam pikiran kita adalah pembahasan tentang manusia yang paripurna dan segala seluk- beluknya.

Penyebarannya
             Sebagaimana diketahui al jilli adalah sufi pengembara yang telah menghabiskan sebagian usianya dalam melakukan perjalanan ke wilayah- wilayah  bagian timur dan barat.

Pengaruhnya
Al insan al kamil meninggalkan pengaruh yang signifikan dalam dunia sufisme.

posisi
posisi kajian tentang manusia paripurna sudah sangat tua usianya melebihi usia tasawuf sendiri.

Ajaran sentral
Pemahaman tentang ajaran sentral kitab al insan al kamil tidak serta merta dapat kita tangkapa tanpa memahami ajaran dasar tasawuf.




Comments

Popular posts from this blog

Socrates Bapak Filsafat Dunia

Qana'ah Ala Socrates Suatu hari Socrates [1] berjalan-jalan ke pasar. Ya, beliau memang hobi keluar masuk pasar. Namun, tidak seperti orang kebanyakan. Sementara orang lain ke pasar untuk berbelanja mencari barang-barang yang dibutuhkan, tapi Socrates hanya melihat-lihat saja. Hampir setiap hari Socrates blusukan ke pasar. Setelah puas keliling menyusuri lapak-lapak dan kios-kios di pasar tradisional, biasanya Socrates ngobrol dengan orang-orang membahas banyak hal. Socrates bertanya, kemudian lawan bicaranya menjawab. Lalu jawaban itu dipertanyakan kembali oleh Socrates begitu seterusnya.  Terkadang orang yang diajak bicara merasa mentok. Dari sinilah cara Socrates berfilsafat. metodenya ini kemudian dikenal dengan Dialektika. Yakni mengajak orang berpikir dengan cara berdialog. Pernah suatu ketika dia ditanya, “Wahai Socrates, kamu ngapain keliling pasar tapi tidak membeli apapun? Hanya lihat-lihat saja, kemudian pergi. Besoknya saya perhatikan begitu juga.” S...

Culture Shock Di Bali

  Pengalaman 2 Pekan di Bali Saya mau berbagi cerita selama di Bali dalam 2 pekan. Saya tinggal sementara di rumah mertua yang terletak di Kabupaten Jembrana, kota Negara, Lelateng.  Ada beberapa budaya yang menurut saya baru dan menarik untuk saya ceritakan sebagai pengalaman hidup. Yuk kita simak; 1. Banyak patung  Saat saya sampai di Bali, saya melihat arsitektur bangunan patung yang banyak. Ternyata patung itu digunakan umat Hindu untuk beribadah baik di tengah kota, perkantoran, sampai perumahan.  2. Aroma dupa  Yah, yang ini saya merasakan hawa mistis namun menenangkan. Aroma dupa itu memiliki ciri khas tersendiri. Kalau saya pribadi cukup menyukai kalau sekedar lewat. Tapi, kalau kelamaan juga kurang nyaman di hidung.  3. Orang ibadah di jalanan Saya ketika jalan dengan istri saya, ada orang ibadah di perempatan jalan. Saya sempat segan ingin lewat. Tapi, kata istri saya tidak apa-apa, lewat saja. Memang itu sudah biasa. Pernah juga lihat waktu Maghr...

IKIGAI: Rumus Hidup Bahagia Ala Orang Jepang

Ikigai : Rumus Jitu Dari Negeri Tirai Bambu Halo kawan-kawan, gue udah lama gak nulis di blog nih. Kangen juga gue gak ngepost di sini. Bukan karena gue males nulis. Yang paling urgen dari alasan gue kenapa gak sharing , karena laptop gue kesiram kopi pas gue lagi ngerjain sebuah proposal kegiatan untuk acara 17 Agustusan di kampung. Akhirnya laptop gue masuk “Bengkel” dan di opname kurang lebih sebulan. Katanya sih coba diperiksa Motherboad-nya .             Well , lalu gue tinggal ke Ibukota. Dan sekarang laptop gue udah siuman dan siap buat nulis hal-hal yang mudah-mudahan berfaedah lagi.             Sekarang gue mau   berbagi tentang Ikigai . Mungkin pembaca sebagian ada yang udah pernah dengar istilah itu. Dari namanya juga udah bisa ditebak kata itu berasal darimana? Yups, betul dari Jepang. Negara yang terkenal dengan Tirai Bambu atau Film Anime -nya....