Oleh Jamal
Dia
tulis sebuah kisah
Kisah cinta anak manusia
Hati ini di buat gundah
Dibasahi tetesan, air mata
Kisah cinta anak manusia
Hati ini di buat gundah
Dibasahi tetesan, air mata
Sungguh
sangat menyentuh
Sangat halus jiwa terenyuh
Cinta yang tak sempat terengkuh
Tenggelam dalam kapal yang tak sempat berlabuh
Sangat halus jiwa terenyuh
Cinta yang tak sempat terengkuh
Tenggelam dalam kapal yang tak sempat berlabuh
Ini
kisah cinta
Bukan sekedar kisah cinta
Ada makna di dalamnya
Makna yang sangat berharga
Bukan sekedar kisah cinta
Ada makna di dalamnya
Makna yang sangat berharga
Sosok
zainudin
Pemuda santun sederhana
Mengerti, apa itu 'Din'
Semangat, menuntut ilmu agama
Pemuda santun sederhana
Mengerti, apa itu 'Din'
Semangat, menuntut ilmu agama
Ia
datang dari makassar ke padang
Dengan niat, tulus berjuang
Terjeratlah hatinya pada perempuan
Bunga desa, bidadari idaman
Dengan niat, tulus berjuang
Terjeratlah hatinya pada perempuan
Bunga desa, bidadari idaman
Hayati,
itulah namanya
Cantik jelita sejukan mata
Sikapnya anggun bersahaja
Zainuddin gila dibuatnya
Cantik jelita sejukan mata
Sikapnya anggun bersahaja
Zainuddin gila dibuatnya
Namun
apalah daya
Suku adat mencegahnya
Ia terusir dengan hina
Menelan pahitnya itu dunia
Suku adat mencegahnya
Ia terusir dengan hina
Menelan pahitnya itu dunia
Hayati
mencintainya
Zainuddin pun sama
Mereka berjanji di tepi telaga
Agar bisa hidup bersama
Zainuddin pun sama
Mereka berjanji di tepi telaga
Agar bisa hidup bersama
Kerudung
putih jadi saksinya
Bahwa janji itu, janji setia
"Cinta itu menguatkan
Bukan malah melemahkan"
Bahwa janji itu, janji setia
"Cinta itu menguatkan
Bukan malah melemahkan"
Itulah
kata-kata keramat
Menjadi sebuah azimat
Dari Hayati kekasih hati
Untuk zainuddin cinta sejati
Menjadi sebuah azimat
Dari Hayati kekasih hati
Untuk zainuddin cinta sejati
Tapi,
sayang. . .
Sayang sungguh sayang
janji itu cepat terbuang
Hayati di lamar orang
Sayang sungguh sayang
janji itu cepat terbuang
Hayati di lamar orang
Remuk
hati zainuddin malang
Ia gila bukan kepalang
Sungguh tak bisa dibayangkan
Betapa hancur teriris pedang
Ia gila bukan kepalang
Sungguh tak bisa dibayangkan
Betapa hancur teriris pedang
Aziz
nama suaminya
Telah menipu keluarganya
Dengan tahta dan hartanya
Hayati sudih menerimanya
Telah menipu keluarganya
Dengan tahta dan hartanya
Hayati sudih menerimanya
lalu,
Tibalah saatnya bangkit
Dari keterpurukan yang sulit
zainuddin merantau ke batavia
Bersama Bang Muluk, sahabat setia
Tibalah saatnya bangkit
Dari keterpurukan yang sulit
zainuddin merantau ke batavia
Bersama Bang Muluk, sahabat setia
Zainuddin
tuliskan kisah hidupnya
Dalam semua karya-karyanya
Hingga tersebar ke penjuru nusantara
Masyhurlah ia di tanah jawa
Dalam semua karya-karyanya
Hingga tersebar ke penjuru nusantara
Masyhurlah ia di tanah jawa
Sampailah
karyanya pada Hayati
Untuk menghibur dia yang sepi
Menunggu pulang sang suami
Yang sungguh gemar bermain judi
Untuk menghibur dia yang sepi
Menunggu pulang sang suami
Yang sungguh gemar bermain judi
Malang
sekali nasib hayati
Setiap hari menahan pilu
Suaminya bermain api
mengurungnya hingga buntu
Setiap hari menahan pilu
Suaminya bermain api
mengurungnya hingga buntu
Di
samping itu,
Zainuddin
semakin tinggi
Menjadi penulis yang terpuji
Ia pun pindah ke surabaya
Untuk memimpin majalah kota
Menjadi penulis yang terpuji
Ia pun pindah ke surabaya
Untuk memimpin majalah kota
Aziz
dan Hayati pun sama
Mereka pindah ke surabaya
Untuk merintis masa depannya
Merantau tinggalkan desa
Mereka pindah ke surabaya
Untuk merintis masa depannya
Merantau tinggalkan desa
Sekian
lama tak berjumpa
Akhirnya datang jua
Hayati datang dalam opera
Karya zainuddin dan bukunya
Akhirnya datang jua
Hayati datang dalam opera
Karya zainuddin dan bukunya
Ternyata,
itulah kisah mereka
Kisah cinta mereka berdua
Ia tuangkan lewat pena
Menjadi karya luar biasa
Kisah cinta mereka berdua
Ia tuangkan lewat pena
Menjadi karya luar biasa
Hayati
tak kuasa
Menahan laju air mata
Menangis sedih meratapinya
Ia teringat akan janjinya
Menahan laju air mata
Menangis sedih meratapinya
Ia teringat akan janjinya
Zainuddin
menyambutnya
Zainuddin menghormatinya
Bahkan ia menolongnya
Berikan uang pada suaminya
Zainuddin menghormatinya
Bahkan ia menolongnya
Berikan uang pada suaminya
Aziz
dan Hayati menderita
Rumah dan hartanya di sita
Aziz terjebak karena ulahnya
Karena judi dan bermain wanita
Rumah dan hartanya di sita
Aziz terjebak karena ulahnya
Karena judi dan bermain wanita
Zainuddin
datang tepiskan duka
Ia ulurkan tangan mulianya
Aziz hayati tinggal di rumahnya
Hingga satu bulan lamanya
Ia ulurkan tangan mulianya
Aziz hayati tinggal di rumahnya
Hingga satu bulan lamanya
Sampai
suatu ketika
Aziz pergi mencari kerja
Hayati ditinggal dirumahnya
Bersama zainudiin dan sahabtnya
Aziz pergi mencari kerja
Hayati ditinggal dirumahnya
Bersama zainudiin dan sahabtnya
Sepucuk
suratpun tiba
Berisi sebuah bencana
Aziz ceraikan hayati
Lalu ia bunuh diri
Berisi sebuah bencana
Aziz ceraikan hayati
Lalu ia bunuh diri
Ia
serahkan hayati
Pada zainuddin yang baik hati
Sebagai tanda balas budi
Untuk jadi seorang istri
Pada zainuddin yang baik hati
Sebagai tanda balas budi
Untuk jadi seorang istri
Tapi,
Nampaknya zainuddin dendam
Luka hatinya belum sembuh total
Hayati yang begitu kejam
Di balik janji ia membual
Nampaknya zainuddin dendam
Luka hatinya belum sembuh total
Hayati yang begitu kejam
Di balik janji ia membual
Ia
menyuruh hayati pulang
Padahal cintanya masihlah besar
Cintanya itu terkubur di jurang
Dahulukan dendam yang membakar
Padahal cintanya masihlah besar
Cintanya itu terkubur di jurang
Dahulukan dendam yang membakar
Akhirnya
hayati pulang
Ia menangis dalam penyesalan
Cintanya kini terbuang
Rindunya tak terbalaskan
Ia menangis dalam penyesalan
Cintanya kini terbuang
Rindunya tak terbalaskan
Cintanya
bertepuk sebelah tangan
Cintanya terusir ke padang
Zainuddin siapkan pelayaran
Dengan kapal dan semua kebutuhan
Cintanya terusir ke padang
Zainuddin siapkan pelayaran
Dengan kapal dan semua kebutuhan
Dalam
suratnya hayati berkata
Ia akan menunggu zainuddin tiba
Tapi takdir berkata beda
Ia tenggelam bersama kapalnya
Ia akan menunggu zainuddin tiba
Tapi takdir berkata beda
Ia tenggelam bersama kapalnya
Zainuddin
membaca suratnya
Hingga berubah pikirannya
Segera ia menyusulnya
Bersama bang muluk, sahabtnya
Hingga berubah pikirannya
Segera ia menyusulnya
Bersama bang muluk, sahabtnya
Lalu
koran mencatatnya
Bahwa kapal itu telah karam
Ada hayati di dalam sana
Apa yang terjadi? Entah bagaimana
Bahwa kapal itu telah karam
Ada hayati di dalam sana
Apa yang terjadi? Entah bagaimana
terlambat,
sudah terlambat
Hayati di telan maut
Zainuddin bacakan syahadat
Di telinga hayati, korban ganasnya laut
Hayati di telan maut
Zainuddin bacakan syahadat
Di telinga hayati, korban ganasnya laut
Kekasih
hatinya telah mati
Ooooh, Hayati, oh hayati
Zainuddin hanya bisa menangisi
Atas kepergian cintanya yang suci
Ooooh, Hayati, oh hayati
Zainuddin hanya bisa menangisi
Atas kepergian cintanya yang suci
Tapi
ia akan hidup
Dia akan tetap hidup
Dalam catatan sebuah karya
Tinta emas sebuab pena
Dia akan tetap hidup
Dalam catatan sebuah karya
Tinta emas sebuab pena
Nasehat Pak Buya Hamka
Tenggelamnya kapal Van der wijck
Tenggelamnya kapal Van der wijck
Jakarta, 2015
Comments
Post a Comment