Ikhlas Bersedekah
Anak bertanya pada bapaknya.
Anak : Pak, kenapa sih kita dianjurkan sedekah?
Bapak: Biar kita belajar ikhlas nak.
Anak : Ikhlas itu apa sih pak?
Bapak : Ikhlas itu seperti kamu buang air besar dan buang air kecil.
Anak : Maksudnya gimana Pak? Belum paham.
Bapak : Kalau kamu pengen buang air, kamu tahan apa kamu keluarkan nak?
Anak : Ya pasti dikeluarkan dong Pak.
Bapak: Terus perasaan kamu gimana setelah buang air nak?
Anak : Ya lega pak.
Bapak: Terus kamu rela kotoran kamu masuk toilet?
Anak : Iya rela lah pak. Emang buat apa kotoran.
Bapak : Seperti itulah Ikhlas Nak. Kamu rela sepenuh hati seperti melepas kotoran itu. Dan kamu tidak mengharapkan sama sekali kotoran itu akan kembali menjadi milik kamu.
Anak : Oh begitu ya Pak.
Anak : Terus apa hubungannya Sedekah dan kotoran Pak?
Bapak : sebagian harta kita itu tidak semuanya milik kita, Nak. Ada milik orang lain juga. Kalau punya orang kita ambil juga, nanti badan dan jiwa kita jadi kotor. Kalau sudah kotor nanti jadi penyakit Nak.
Anak : Aku nggak mau jadi sakit Pak.
Bapak : Maka buanglah sebagian harta kita untuk sedekah. Supaya harta kita bersih dari kotoran Nak. Kalau sudah bersih, kita jadi sehat lahir batin.
Anak : Tapi kan tidak semua orang mampu Pak?
Bapak : Betul Nak. Justru mereka yang tidak mampu tapi berusaha bersedekah itu jauh lebih tinggi nilainya, daripada orang yang mampu lalu bersedekah.
Anak : Oh begitu Pak. Tapi, kok orang kalau sedekah itu susah sekali ya Pak?
Bapak : Iya karena kebanyakan manusia cinta harta dan sangat suka uang Nak. Makannya dia keluarkan sedekah sedikit sekali.
Anak : Ih, berarti yang tidak suka sedekah padahal mampu, itu sama dengan menimbun kotorannya sendiri ya Pak?
Bapak : Betul Nak. Semoga kamu besar nanti jadi orang yang pandai bersedekah dan ikhlas.
(Pilar Teduh)
Comments
Post a Comment