Oleh Jamal
Bung Karno, sang maestro pidato
Lidahnya terpasung di mentok
Bangka barat, Kepulauan Bangka belitung
kau sepi, terasingkan
Betapa bangsa mencintaimu
merindukanmu kala kau berhenti bersuara
Bersuara menyuarakan keadilan
menghentikan penindasan dan penjajahan
Dan kau terpaksa mendekam di balik bukit terpencil
sebuah pesanggrahan jauh dari peradaban
jauh dari hiruk pikuk perkotaan
Di sana kau di bungkam, sepi sendiri
Kau dilemparkan jauh
di ujung pulau
oleh kalangan kolonial bangsa penjajah
Dan sekarang, aku melawat ke tempatmu itu
bahkan aku duduk persis di sisi ranjangmu
membayangkan bagaimana engkau di sana
aku beri salam manis dan doaku menyertaimu
semoga aku kelak, menjadi pewaris semangatmu
untuk tanah pertiwi, tanah yang kau cintai,
begitupun tanah air mencintaimu
Indonesia pusaka, Indonesia jaya
Napak tilasku tentangmu
pertama bermula di Bangka
Justru kala kau terbenam sepi
Aku menjadi penjenguk setiamu
Bangka Belitung, 27/03/2017. 01:28
Comments
Post a Comment